PENYAKIT MALARIA

- Penyakit Malaria
a) Malaria Pernisiosa
b) Malaria Blackwater fever

A. MALARIA PERNISIOSA
          Malaria pernisiosa (pernicious malaria) adalah kumpulan gejala yang terjadi akibat pengobatan malaria falciparum yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan kematian penderita dalam waktu satu sampai tiga hari sesudah pengobatan.
          Parasit Plasmodium falciparum menimbulkan aglutinasi eritrosit yang terinfeksi sehingga pembuluh darah    kapiler berbagai organ terbendung. Hal ini disebabkan proses skizogoni eritrositik parasit terjadi di dalam pembuluh darah kapiler organ. Akibatnya terjadi emboli parasit yang tidak mampu melewati pembuluh kapiler. Selain itu bentuk trofozoit dan bentuk seksual parasit mudah saling melekat dan juga melekat pada dinding kapiler. Pada malaria penisiosa selalu terjadi prasitemi berat, baik bentuk cincin maupun bentuk skizon.
          Terdapat tiga bentuk klinik malaria pernisiosa , yaitu malaria serebral, malaria algid dan malaria septikemik.
          Malaria serebral terjadi akibat adanya kelainan otak yang menyebabkan timbulnya gejala-gejala hiperpireksia, paralisis dan koma. Pada malaria algid, akibat terjadinya kegagalan sirkulasi perifer, penderita mengalami kolaps dengan gejala kulit lembab dan dingin. Pada malaria algid tipe gastrik kolaps disertai pada tipe koleraik, dan berak darah tipe disenterik.
          Gejala malaria septikemik adalah panas badan yang selalu tinggi, disertai gejala dan sinkop kardiak.

 B. BLACKWATER FEVER
          Blackwater fever adalah bentuk malaria falciparum yang disertai hemolisis intravaskular, demam dan hemoglobinuria.
          Blackwater fever sering terjadi pada penderita malaria falciparum dengan keadaan :
1. Tidak  memiliki kekebalan terhadap malaria (non imun) yang mendapatkan terpikina dengan dosis rendah
2. Defisiensi glukosa 6 fosfat dehidrogenase, sehingga mudah mengalami hemolisis eritrosit
          Selain itu faktor suhu rendah, lelah, trauma, ibu hamil, saat melahirkan dan radiasi terhadap limpa mungkin berpengaruh atas timbulnya blackwater fever.

PATOGENESIS BLACKWATER FEVER
          Akibat terjadinya hemolisis intravaskuler, terjadi methemalbuminemia, hiperbilirubinemia dan hemoglobinuria.
          Berbagai organ mengalami perubahan, yaitu :
1. Ginjal membesar dan berwarna gelap karena terjadinya pembendungan dan pigmentasi
2. Hati membesar, melunak dan berwarna kuning karena terbentuknya hemosiderin
3. Kandung empedu terisi cairan empedu pekat berwarna hijau gelap
4. Limpa membesar, berwarna hitam karena adanya pigmen hemozoin
5. Hemosiderin banyak tertimbun di dalam hati, limpa dan ginjal
          Pada waktu terjadi krisis hemolitik, parasit tidak dijumpai di dalam darah karena turut dihancurkan oleh proses hemolisis. Satu minggu sesudah krisis hemolisis berakhir, parasit dapat ditemukan di dalam darah perifer penderita.

DIAGNOSIS BLACKWATER FEVER
          Pemeriksaan darah penderita menunjukkan adanya anemia normositik dengan jumlah sel darah merah kurang dari 2 juta per mililiter, dan hemoglobin kurang dari 10. Selama masa penyembuhan, tampak adanya retikulositosis netrofilik. Gambaran biokimia menunjukkan meningkatnya urea darah, sedangkan kolesterol menurun dan haptoglobin sangat menurun.

KOMPLIKASI BLACKWATER FEVER
          Tiga komplikasi utama blackwater utama blackwater fever adalah kegagalan faal ginjal (uremia), kegagalan faal hati dan kolaps sirkulasi. Angka kematian blackwater fever sekitar 20 sampai 5 persen, terutama disebabkan oleh gagal ginjal.

PENGOBATAN BLACKWATER FEVER
          Setiap penderita blackwater fever harus banyak beristirahat. Keseimbangan cairan harus dijaga agar tak terjadi alkalosis, dan udem. Jika diperlukan, air garam, plasma parenteral atau transfusi darah dapat diberikan sesuai keadaan penderita. Jika terjadi gagal ginjal mendadak, dialisis pritoneal dapat diberikan, dan jika terjadi krisis hemolitik, berikan kortikosteroid.
         Obat antimalaria harus diberikan dengan hati-hati. Klorokuin, pirimetamin atau proguanil boleh diberikan, tetapi primakuin, kuinakrin, dan kina merupakan kontraindikasi.

Komentar

Postingan Populer