BALANTIDIOSIS

PENGERTIAN
          Balantidiosis disebabkan oleh Balantidium coli, parasit zoonis yang termasuk protozoa golongan cilliata.  Infeksi ini disebut juga ciliate dysenteri yang merupakan gangguan usus dan disenteri.

PENULARAN BALANTIDIOSIS
          Stadium kista maupun trofozoit dapat berlangsung pada satu jenis hospes. Sumber utama penularan bagi manusia adalah babi yang merupakan hospes definitif alami dan merupakan hospes reservoir bagi manusia yang sebenarnya hanyalah hospes insidental.
          Infeksi pada manusia terjadi akibat minum air atau makanan mentah yang tercemar tinja babi yang mengandung kista infektif parasit ini.
          Setelah tertelan, di dalam usus besar kista berubah menjadi bentuk trofozoit. Di dalam lumen usus atau di dalam submukosa usus trofozoit tumbuh dan berkembang memperbanyak diri dengan pembelahan sel (binary transverse fission) atau secara konjugasi. Bila lingkungan di dalam usus kurang sesuai bagi parasit, maka trofozoit akan berubah menjadi bentuk kista.

GEJALA KLINIS BALANTIDIOSIS
          Pada usus besar, parasit menimbulkan ulserasi yang menimbulkan perdarahan, dan pembentukan lendir yang dapat terlihat pada tinja penderita.
          Pada infeksi akut penderita mengalami gejala klinis dan keluhan :

  • Disentri berat yang berdarah dan belendir
  • Nyeri perut
  • Kolik intermiten
  • Penderita tidak mengalami demam

          Infeksi kronis umunya bersifat asimtomatis, meskipun kadang-kadang dijumpai diare berulang diselingi terjadinya konstipasi.
          Diagnosis pasti ditegakkan melalui pemeriksaan parasitologis atas tinja untuk menemukan kista dan atau trofozoit parasit.

PENGOBATAN BALANTIDIOSIS
          Obat-obatan anti parasit dapat diberikan untuk memberantas B. coli yaitu Iodoquinol yang diberikan selama 21 hari dan Metronidazol yang diberikan selama 5 hari. Selain itu, dapat pula diberikan juga Oksitetrasiklin selama 10 hari.

PENCEGAHAN BALANTIDIOSIS
          Penyebaran balantidiosis coli dapat dicegah dengan selalu menjaga higiene perorangan dan kebersihan lingkungan agar tidak tercemar dengan tinja babi. Memasak makanan dan minuman akan mencegah penularan parasit ini pada manusia.
          Peternakan babi harus ditempatkan jauh dari pemukiman penduduk dan tidak mencemari saluran air untuk kebutuhan masyarakat.

Komentar

Postingan Populer