RABIES

PENGERTIAN
          Rabies adalah penyakit infeksi virus yang berlangsung akut, disebabkan oleh rabies virus yang menyerang susunan saraf pusat, melalui gigitan hewan penderita rabies atau kontak langsung dengan air liur hewan penderita rabies.
         Rabiesvirus adalah rhabdovirus yang termasuk famili rhabdoviridae, mempunyai virion terselubung berbentuk peluru dengan salah satu ujungnya datar dan ujung lainnya membulat, berukuran 75x180nm.

GEJALA KLINIS RABIES
         Sesudah masa inkubasi 2-16 minggu, timbul gejala klinis berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, gangguan menelan, dan suara menjadi serak. Dibekas tempat gigitan, meskipun luka sudah menyembuh, terasa parestesis. Kulit penderita meningkat kepekaannya dan mudah terangsang (iritabel) dan penderita mengalami hiperhidrosis. Akibat terjadinya spasma glotis, penderita takut minum air (hidrofobi).
         Tanda-tanda meningitis timbul berupa kejang-kejang atau paralisis, dalam waktu 3-5 hari penderita akan meninggal dunia akibat terjadinya paralisis pernapasan atau gangguan fungsi jantung.
         Penyakit-penyakit yang mempunyai gejala klinis mirip rabies adalah tetanus, meningoensefalitis, koriomeningtis limfositik, dan intoksikasi.
         Negri bodies adalah benda eksofil yang banyak dijumpai di dalam sitoplasma saraf, berbentuk bulat yang mudah diwarnai dengan eosin, fuchsin, dan gremsa.

PENGOBATAN DAN PERAWATAN RABIES
          Setiap luuka gigitan hewan harus dicuci dengan air sabun, dan daerah sekitar luka juga dibersihkan dari air liur hewan dan dijaga agar tidak masuk ke dalam luka. Perdarahan harus segera dihentikan.
          Terapi pencegahan pada masa inkubasi dapat dilakukan dalam bentuk pemberian serum imun dan pemberian vaksinasi. Jika gejala rabies telah timbul, pengobatan umumnya sudah tidak bermanfaat lagi. Pengobatan hanya berupa terapi paliatif dan terapi simtomatis.

PENCEGAHAN RABIES
          Untuk mencegah infeksi rabies dan penyebarannya, tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Semua anjing dan kucing yang dipelihara harus divaksinasi secara teratur
2. Hewan liar yang menjadi sumber penularan rabies harus dibasmi
3. Orang yang digigit hewan yang diduga rabies harus segera diberi Duck Embryo Vaccine (DEV) sebanyak 23 dosis, suntikan dan Human Diploid Cell Rabies Vaccine (HDCV) sebanyak 5 dosis
4. Dokter hewan dan orang yang berisiko tinggi tertular rabies dapat diberi vaksinasi dengan DEV dan HDCV

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer