STAFILOKOKOSIS
PENGERTIAN
Infeksi dengan kuman Staphillococcus aureus pada manusia menimbulkan gangguan pencernaan berupa gastroenteritis, keracunan makanan atau toksikosis usus. Penyebabnya adalah enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman ini, yang tahan terhadap pemanasan 100 derajat C selama 30 menit.
GEJALA KLINIS STAFILOKOKOSIS
Gejala ini terjadi akibat enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman ini. Enterotoksin A sering menimbulkan epidemi keracunan makanan, sedangkan enterotoksin F merupakan penyebab terjadinya sindrom syok toksik.
Sesudah melewati masa inkubasi yang pendek (3 jam) akibat makan-makanan tercemar kuman, penderita mengalami muntah, nyeri perut, dan diare. Sebagian penderita mengalami demam ringan. Pada infeksi berat, penderita mengeluh sakit kepala, tekanan darah menurun dan juga mengalami berak darah, dan lendir.
Kadang-kadang terjadi sindrom syok toksik dengan gejala-gejala ginjal dan syok toksik. Sindrom syok umumnya terjadi pada wanita yang sedang menstruasi.
Diagnosis stafilokokosis pada ditemukannya kuman Stphyllococcus aureus pada bahan muntahan penderita, tinja atau makanan yang diduga menjadi penyebab penyakit, sesudah melakukan biakan kuman dan pemeriksaan mikroskopis.
PENGOBATAN STAFILOKOKOSIS
Stafilokokosis dapat diobati dengan antibiotika, misalnya siprofloksasin, disertai dengan pemberian cairan pengganti kekurangan cairan tubuh dan elektrolit. Jadi terjadi syok hipovolemik, penderita harus ditangani dengan intensif dan jika diperlukan dapat diberikan bantuan pernapasan.
PENCEGAHAN STAFILOKOKOSIS
Penderita stafilokokosis dilarang menangani proses pembuatan makanan karena merupakan sumber penularan. Pendidikan tentang higiene sanitasi makanan sebaiknya diberikan pada pekerja perusahaan pembuat makanan dan restoran. Bahan makanan harus disimpan di dalam lemari es untuk mencegah terbentuknya toksin. Produk daging dari rumah potong hewan harus selalu diawasi sejak dilakukan pemotongan hewan sampai ke tempat penjualan daging.
Infeksi dengan kuman Staphillococcus aureus pada manusia menimbulkan gangguan pencernaan berupa gastroenteritis, keracunan makanan atau toksikosis usus. Penyebabnya adalah enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman ini, yang tahan terhadap pemanasan 100 derajat C selama 30 menit.
GEJALA KLINIS STAFILOKOKOSIS
Gejala ini terjadi akibat enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman ini. Enterotoksin A sering menimbulkan epidemi keracunan makanan, sedangkan enterotoksin F merupakan penyebab terjadinya sindrom syok toksik.
Sesudah melewati masa inkubasi yang pendek (3 jam) akibat makan-makanan tercemar kuman, penderita mengalami muntah, nyeri perut, dan diare. Sebagian penderita mengalami demam ringan. Pada infeksi berat, penderita mengeluh sakit kepala, tekanan darah menurun dan juga mengalami berak darah, dan lendir.
Kadang-kadang terjadi sindrom syok toksik dengan gejala-gejala ginjal dan syok toksik. Sindrom syok umumnya terjadi pada wanita yang sedang menstruasi.
Diagnosis stafilokokosis pada ditemukannya kuman Stphyllococcus aureus pada bahan muntahan penderita, tinja atau makanan yang diduga menjadi penyebab penyakit, sesudah melakukan biakan kuman dan pemeriksaan mikroskopis.
PENGOBATAN STAFILOKOKOSIS
Stafilokokosis dapat diobati dengan antibiotika, misalnya siprofloksasin, disertai dengan pemberian cairan pengganti kekurangan cairan tubuh dan elektrolit. Jadi terjadi syok hipovolemik, penderita harus ditangani dengan intensif dan jika diperlukan dapat diberikan bantuan pernapasan.
PENCEGAHAN STAFILOKOKOSIS
Penderita stafilokokosis dilarang menangani proses pembuatan makanan karena merupakan sumber penularan. Pendidikan tentang higiene sanitasi makanan sebaiknya diberikan pada pekerja perusahaan pembuat makanan dan restoran. Bahan makanan harus disimpan di dalam lemari es untuk mencegah terbentuknya toksin. Produk daging dari rumah potong hewan harus selalu diawasi sejak dilakukan pemotongan hewan sampai ke tempat penjualan daging.
Komentar
Posting Komentar