TAENIASIS

PENGERTIAN
          Taeniasis pada manusia disebabkan oleh cacing pita babi dewasa (Taenia solium) dan cacing pita sapi (Taenia saginata). Cacing pita babi dewasa di dalam usus halus (jejunum bagian atas) manusia, sedangkan larvanya terdapat di dalam jaringan organ tubuh babi.

GEJALA KLINIS TAENIASIS SOLIUM
          Kait-kait pada skoleks tidak banyak menimbulkan gangguan pada dinding usus tempatnya melekat. Keluhan penderita umumnya ringan, berupa rasa tidak enak di perut, gangguan pencernaan, diare, konstipasi, sakit kepala, dan anemia. Sangat jarang terjadi adalah komplikasi peritonitis akibat kait yang menembus dinding usus.
          Diagnosis pasti Taeniasis solium ditegakkan jika ditemukan cacing dewasa (segmen atau skoleks yang khas bentuknya) pada tinja penderita atau pada pemeriksaan daerah perianal. Telur cacing yang ditemukan tidak dapat menentukan spesies cacing karena sama bentuknya dengan telur Taena saginata.

PENGOBATAN TAENIASIS SOLIUM
         Pengobatan taeniasis dinyatakan berhasil jika ditemukan skoleks cacing di dalam tinja sesudah pengobatan. Obat-obatan yang bisa digunakan antara lain adalah mebendazol, albendazol atau atabrin.

PENCEGAHAN TAENIASIS SOLIUM
          Untuk mencegah terjadinya penularan taeniasis solium, dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1. Mengobati penderita, untuk mengurangi sumber infeksi dan mencegah terjadinya autoinfeksi dengan larva cacing
2. Pengawasan daging babi yang dijual, agar bebas larva cacing (sistiserkus)
3. Memasak daging babi sampai di atas 50 derajat C selama 30 menit, untuk membunuh kista larva cacing
4. Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak memberikan tinja manusia sebagai makanan babi

PENULARAN TAENIASIS SAGINATA
          Seperti cacing pita babi, hospes definitif Taenia saginata adalah manusia, tetapi yang bertindak sebagai hospes perantara adalah sapi atau kerbau. Infeksi pada manusia terjadi jika makan daging sapi atau kerbau yang masih mentah atau kurang matang.

GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS TAENIASIS SAGINATA
          Kelainan patologis tidak jelas, namun dapat timbul keluhan ringan berupa rasa tidak enak di perut, mual, muntah, dan diare. Kadang-kadang terjadi obstruksi usus oleh banyaknya cacing, sehingga timbul gejala ileus. Pemeriksaan darah tapi dapat menunjukkan eosinofilia ringan.
          Diagnosis pasti taeniasis ditetapkan jika ditemukan cacing dewasa, segmen skoleks atau telur cacing di dalam tinja penderita. Bentuk skoleks dan segmen yang khas menentukan diagnosis taeniasis saginata.

PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN TAENIASIS SAGINATA
          Obat-obatan untuk taeniasis solium dapat digunakan untuk mengobati taeniasis saginata.
          Pencegahan taeniasis saginata dilakukan dengan mengobati penderita, mengawasi daging sapi atau daging kerbau yang dijual, memasak daging dengan baik, dan menjaga kebersihan makanan sapi agar tidak tercemar tinja manusia.

Komentar

Postingan Populer